Banjarmasin, Suaranews.net – Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi, ikut turun langsung ke kolam untuk panen raya ikan lele di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Selasa (3/6). Kegiatan ini jadi bagian dari pelaksanaan program ketahanan pangan, yang merupakan salah satu dari 13 Akselerasi Pemasyarakatan yang diusung Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto.
Mulyadi mengapresiasi hasil kerja keras warga binaan yang tergabung dalam unit budi daya perikanan. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa proses pembinaan yang baik bisa menghasilkan sesuatu yang nyata.
“Ini hasil dari pembinaan yang konsisten dan terencana. Warga binaan nggak cuma jadi objek pembinaan, tapi juga pelaku aktif yang mampu berkarya dan berkontribusi untuk ketahanan pangan,” ujar Mulyadi.
Dari kolam yang dikelola 20 warga binaan, sebanyak 86 kilogram ikan lele berhasil dipanen. Dalam kegiatan itu, Mulyadi didampingi langsung oleh Kepala Lapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah. Keduanya turut memanen hasil budidaya bersama warga binaan.
Mulyadi berharap kegiatan semacam ini bisa terus digalakkan. Bukan hanya soal hasil panennya, tapi juga tentang nilai-nilai keterampilan, kemandirian, dan pembentukan karakter bagi para warga binaan.
“Ini bukti nyata kalau pembinaan di Lapas Banjarmasin berhasil menciptakan warga binaan yang produktif dan siap kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang bermanfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Kalapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyebut program perikanan ini menjadi salah satu unggulan yang terus dikembangkan. Selain mendukung kemandirian, kegiatan ini juga bisa jadi bekal ekonomi bagi warga binaan setelah bebas nanti.
“Harapannya, ketika mereka selesai menjalani masa pidana dan kembali ke keluarga, mereka punya keterampilan yang bisa langsung dimanfaatkan untuk kehidupan yang lebih baik,” jelas Herriansyah.
